JAKARTA - Pemerintah harus menaikkan harga Bahan Bakar Minyak Bersubsidi (BBM) jika ingin mendiversifikasi energi yang kini menjadi pemeran utama dalam penggunaan energi.
Pakar Minyak dan Gas Bumi (Migas) Abdul Muin mengatakan, BBM bersubsidi pantas dinaikkan karena anggaran untuk subsidi sudah tergolong besar.
"Saya sudah bilang dari dulu, itu pantas. Saya sudah biasa berhubungan dengan fakta, negara-negara yang menaikkan harga BBM itu lantas efisiensi berjalan," kata Abdul setelah menghadiri Forum diskusi Kepastian Hukum dan Pengaruhnya Terhadap Investasi di Sektor Migas, Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Abdul menambahkan, Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan atau subsidi pada BBM tersebut dikurangi, masyarakat akan melakukan penghematan dan memilih energi lain seperti gas untuk mengefisiensikan pengeluaran.
"Kalau harga mahal secara personal akan berfikir untuk melakukan penghematan jadi selama membiarakan harga itu murah orang akan boros. Kita harus beralih ke energi alternatif yang lebih kompetitif," jelas Abdul.
Namun, dalam menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah sebaiknya melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada masyarakat. Beberapa cara yang dilakukan seperti melakukan penjelasan agar masyarakat mengerti dan tidak mudah terprovokasi.
"Harus diberikan pengertian kepada rakyat. Penyampaian ini sebaik mungkin agar tidak terprovokasi," tutup Abdul.
Pakar Minyak dan Gas Bumi (Migas) Abdul Muin mengatakan, BBM bersubsidi pantas dinaikkan karena anggaran untuk subsidi sudah tergolong besar.
"Saya sudah bilang dari dulu, itu pantas. Saya sudah biasa berhubungan dengan fakta, negara-negara yang menaikkan harga BBM itu lantas efisiensi berjalan," kata Abdul setelah menghadiri Forum diskusi Kepastian Hukum dan Pengaruhnya Terhadap Investasi di Sektor Migas, Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Abdul menambahkan, Jika harga BBM bersubsidi dinaikkan atau subsidi pada BBM tersebut dikurangi, masyarakat akan melakukan penghematan dan memilih energi lain seperti gas untuk mengefisiensikan pengeluaran.
"Kalau harga mahal secara personal akan berfikir untuk melakukan penghematan jadi selama membiarakan harga itu murah orang akan boros. Kita harus beralih ke energi alternatif yang lebih kompetitif," jelas Abdul.
Namun, dalam menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah sebaiknya melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada masyarakat. Beberapa cara yang dilakukan seperti melakukan penjelasan agar masyarakat mengerti dan tidak mudah terprovokasi.
"Harus diberikan pengertian kepada rakyat. Penyampaian ini sebaik mungkin agar tidak terprovokasi," tutup Abdul.
Analisis
Dari alasan yang dikemukakan di atas bisa dikatakan merupakan salah satu solusi cerdas yang bisa dilakukan untuk mengatasi polemik subsidi BBM. Namun solusi tesebut bisa menimbulkan efek domino pula bagi perekonomian karena dengan dinaikkannya harga BBM bersubsidi maka bisa diikuti pula dengan naiknya harga 9 kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya, sehingga akan memperbesar pula persentase inflasi yang terjadi di Negara ini. Jadi efisiensi penggunaan dan subsidi BBM harus diatasi dengan solusi lain yang tentunya mengandung resiko yang lebih kecil bagi rakyat terutama dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah sehingga tidak menambah beban hidup mereka. Apapun solusi maupun kebijakan yang diambil tentunya harus dikaji sebaik mungkin dan haruslah berorientasi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di Negara ini.
0 komentar:
Posting Komentar