Jumat, 23 November 2012

Bukti Tingginya Kesenjangan si Kaya dan si Miskin Rizkie Fauzian - Okezone Sabtu, 17 November 2012 17:28 wib


JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berhasil naik hingga enam persen ternyata tidak sejalan dengan indeks gini ratio. Hal tersebut semakin menunjukkan adanya kesenjangan antara pendapatan tinggi dan rendah.

Menurut Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yuna Farhan, peningkatan pertumbuhan tersebut tidak perlu dibesar-besarkan, pasalnya hal tersebut hanya membuat kesenjangan semakin membesar antara pendapatan tinggi dan pendapatan rendah.

"Selain itu, bila kita lihat optimalisasi pendapatan negara tidak pernah berubah setiap tahunnya, kasus penyelewengan anggaran juga tidak pernah diselidiki kembali, seperti adanya temuan BPK tentang penyimpangan anggran kementerian sebesar Rp89 triliun, namun belum ada perbaikan hingga kini," jelasnya di Jakarta, Sabtu (17/11/2012).

Adanya penyimpangan dalam anggaran ataupun pengelolan anggaran itu tersebut seringkali diabaikan, sehingga bila kembali dilakukan penganggaran maka kemungkinan akan terjadi kembali penyelewengan anggran setiap tahunnya. (
wdi)

Analisis
Dari data di atas jelas dipaparkan bukti dan fakta bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 6% tidak dibarengi dengan meratanya dan meningkatnya tingkat kesejahteraan penduduk, dengan adanya pertumbuhan ekonomi justru terjadi jurang yang makin besar antara si kaya dan si miskin. Hal tersebut disebabkan oleh salah satu faktor yaitu gagalnya Negara mengoptimalisasi pendapatannya dan tentunya juga semakin maraknya korupsi di berbagai sektor perekonomian. Jadi ke depannya pertumbuhan ekonomi yang terjadi harus dibarengi dengan pembenahan di berbagai sektor Negara sehingga bisa berefek juga bagi masyarakat kelas bawah yang dibarengi dengan meningkatnya pemerataan pendapatan

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates