Sindonews.com - Guna menjawab tantangan pasar global, PT Jamsostek Persero memandang, para pelaku pasar di sektor perbankan perlu untuk terus melakukan inovasi dalam teknologi layanannya.
Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya menjelaskan, inovasi yang dimaksud terutama dalam hal penyediaan layanan yang semakin fleksibel dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang berkembang di masyarakat seperti telpon genggam.
"Banking harus berpikir memperluas network (jaringan), tidak semata-mata menggunakan fisikal branch, tetapi juga nonfisikal branch atau kami menyebutnya sebagai branchless. Network itu bisa handphone bisa outlet nonfisikal," ujar Elvyn di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, (7/11/2012).
Elvyn menjelaskan, bila inovasi tidak dilakukan, maka bank-bank tersebut akan tergilas perkembangan zaman karena tidak bisa memenuhi permintaan pasar akan fleksibilitas transaksi.
Lebih lanjut, dia mengakui, Jamsostek sendiri sangat selektif dalam memilih bank-bank mana saja yang dijadikan sebagai sasaran investasi. Pasalnya, dia memandang, kemampuan bank untuk bertahan di tengah persaingan pasar global akan berkontribusi terhadap kinerja investasi yang dilakukan perseroan.
"Karena itu, saya memilih bank untuk jangka panjang, adalah bank-bank yang memiliki inovasi supaya dia tetap bisa survive (bertahan). Saya tidak ingin menyebutkan banknya. Tapi bank-bank yang memiliki inovasi adalah bank yang layak dikoleksi sahamnya," simpulnya.
Direktur Utama Jamsostek, Elvyn G Masassya menjelaskan, inovasi yang dimaksud terutama dalam hal penyediaan layanan yang semakin fleksibel dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang berkembang di masyarakat seperti telpon genggam.
"Banking harus berpikir memperluas network (jaringan), tidak semata-mata menggunakan fisikal branch, tetapi juga nonfisikal branch atau kami menyebutnya sebagai branchless. Network itu bisa handphone bisa outlet nonfisikal," ujar Elvyn di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, (7/11/2012).
Elvyn menjelaskan, bila inovasi tidak dilakukan, maka bank-bank tersebut akan tergilas perkembangan zaman karena tidak bisa memenuhi permintaan pasar akan fleksibilitas transaksi.
Lebih lanjut, dia mengakui, Jamsostek sendiri sangat selektif dalam memilih bank-bank mana saja yang dijadikan sebagai sasaran investasi. Pasalnya, dia memandang, kemampuan bank untuk bertahan di tengah persaingan pasar global akan berkontribusi terhadap kinerja investasi yang dilakukan perseroan.
"Karena itu, saya memilih bank untuk jangka panjang, adalah bank-bank yang memiliki inovasi supaya dia tetap bisa survive (bertahan). Saya tidak ingin menyebutkan banknya. Tapi bank-bank yang memiliki inovasi adalah bank yang layak dikoleksi sahamnya," simpulnya.
analisis :
globalisasi yang semakin mewabah ,menuntut orang-orang didalamnya bergerak lebih cepat.kemajuan teknologi yang pesat juga dimanfaatkan dengan baik oleh para penyedia jasa perbankan,melalui teknologi perbankan bisa lebih dekat dan cepat menjangkau nasabah.teknologi menghadirkan banyak inovasi perbankan yang membuat perbankan lebih mampu menjangkau pasar .jamsostek sebagai penyedia jasa asuransi keselamatan kerja tentunya menginginkan patner kerja yang sepadan karenanya tidaklah salah kalau bank-bank yang menjadi kawan kerjanya haruslah bank yang mampu menyediakan saham serta menjamin tingkat pengembalian investasi yang tinggi.bank sebagai jantung perekonomian haruslah menjadi bank yang sehat dan kuat lebih dari itu bank harus mengerti kebutuhan nasabah.
0 komentar:
Posting Komentar