Gadget kini tak hanya monopoli orang dewasa. Anak-anak pun kini menyukai perangkat komunikasi tersebut. Sebenarnya kapan waktu yang tepat seorang anak layak memilikinya?
Belakangan ini,Andi,8,terus merengek kepada orang tuanya untuk dibelikan smartphone. Hampir setiap hari dia menanyakan kapan dibelikan smartphone berlayar sentuh seperti yang dimiliki temannya,Reza.
“Kapan dong Ma,aku dibelikan handphone seperti punya Reza,”rengek Andi kepada ibunya,Tika. Sang ibu pun cuma bisa terdiam. Dalam benaknya,muncul kebimbangan. Apakah anak seusia Andi sudah layak memiliki gadget? Kebimbangan yang dialami Tika sangatlah wajar.Di satu sisi, dia beranggapan ponsel akan memberi banyak manfaat bagi Andi.Dengan ponsel,orang tua dengan mudah bisa mengetahui di mana dan apa yang sedang dilakukan sang buah hati.Kapan pun orang tua juga bisa menghubunginya. Namun,di sisi lain,banyak efek negatif yang juga perlu dipertimbangkan sebelum membelikan sebuah smartphone untuk anak.
Banyak orang tua khawatir ponsel bisa menyebabkan radiasi. Meskipun memang tidak sebesar radiasi yang berasal dari sebuah x-ray atau penggunaan media lainnya.Namun,apakah hal tersebut memengaruhi kesehatan, terutama terhadap anakanak pada usia yang sangat muda dengan otak mereka yang masih berkembang. Pada 2011 sebuah studi internasional menunjukkan tidak ada hubungan antara penggunaan ponsel dan tumor otak pada remaja.Namun,peneliti menunjukkan bahwa orang-orang dalam penelitian tersebut tidak menggunakan ponsel mereka sesering orang melakukan saat ini.
”Untuk membuktikan bahaya radiasi ponsel terhadap anak butuh waktu yang lama,”kata Joel Moskowitz PhD,Direktur Pusat Kesehatan Keluarga dan Masyarakat di Sekolah Kesehatan Umum UC Berkeley,California. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat juga belum menemukan bukti ilmiah tentang bahaya terhadap penggunanya. Namun,secara tidak langsung,ponsel bisa mengganggu waktu tidur si kecil,bisa jadi mereka tidak segera tidur tetapi begadang dan bermain dengan ponselnya.
Ponsel kini kian canggih sehingga memungkinkan anak mengakses media sosial,video, game,film,musik,dan acara TV yang juga bisa menjadi masalah. Apakah Anda siap anak-anak memiliki akses seperti itu? Tentunya ini seperti memberi anak Anda mini-komputer untuk digunakan kapan saja dan di mana saja.Sementara,Anda tidak bisa mengawasinya setiap saat, bukan? Padahal,bila digunakan dengan bijak,maka interaksi sosial sangat positif.Ini adalah salah satu cara anak-anak dapat belajar untuk berhubungan dengan anak-anak lain.
Selain itu, membawanya ke era digital seperti sekarang ini,sama juga membawa mereka ke dunia, mereka bisa mencari tahu lewat smartphone yang mereka miliki. Namun,di balik itu semua, ada juga potensi terjadinya cyber bullyingyang merupakan pelecehan sosial melalui teks, pesan instan,atau media sosial lainnya.Banyak smartphone memiliki fitur ”lokasi berbagi” yang dapat meningkatkan kekhawatiran Anda terhadap orang-orang yang menguntit anak-anak saat mereka pergi dari satu tempat ke tempat lainnya.
“ Kematangan dan kemampuan untuk bertanggung jawab lebih penting daripada usia numerik anak,”kata Caroline Knorr, parenting editor di The Common Sense Media,San Francisco. Bertanggung jawab,sepertinya itulah jawaban yang tepat untuk masalah ini.Usia berapa pun anak mulai menggunakan ponsel,tidak akan menjadi soal sepanjang dia bisa bertanggung jawab.Selain itu,pertimbangkan apakah si kecil sudah benar-benar membutuhkannya.
“Kebutuhan merupakan hal utama.Tidak ada ketentuan usia berapa anak harus memiliki ponsel sendiri, bahkan gadget lainnya.Bukalah komunikasi dengan mereka, tanyakan kebutuhan dan apa maunya,”kata psikolog anak Widya Rostin Setiadi MPsi. Setelah menyetujui memberi gadgetkepada mereka, buat ketentuan yang harus disepakatinya. Widya menambahkan, awali pemberian gadgetdengan membuat aturan tegas yang harus Anda patuhi dan jangan sampai memberi kelonggaran.
Misalnya untuk gadget yang dapat digunakan main games,bisa memberi waktu kepada mereka untuk main 30 menit setiap harinya.Hati-hati untuk memberikan waktu bermain game sebagai syarat untuk belajar atau makan karena anak akan menggunakannya untuk mengancam jika keinginan bermain tidak Anda patuhi. Psikolog anak yang juga membuka klinik Hanabita Consulting untuk psikologi anak dan keluarga ini menyebutkan, mulai usia 10 tahun, ada kecenderungan anak memiliki sifat ingin eksis.
Mungkin dengan memiliki gadget canggih terbaru, membuat mereka lebih dikenal sesama teman,dan menjadikan mereka terkenal di sekolah.Jika alasan ini yang membuat buah hati Anda meminta gadget, sebaiknya jangan diberikan. Jelaskan kepadanya mengapa ia belum bisa memiliki ponsel sendiri. ● Ananda Nararya
|